Jumat, 21 September 2012

Praktikum Biologi Osmosis


I.   TUJUAN
Mengamati proses terjadinya osmosis.

II.   DASAR TEORI
Osmosis berasal dari kata os artinya lubang dan move artinya pindah, maka osmosis adalah mengalirnya zat cair melalui membran (dinding yang sangat tipis).Zat cair akan selalu mengalir dari larutan yang kadarnya kuat ke larutan yang kadarnya rendah. Cairan sel biasanya bersifat hipertonis dan cairan di luar sel bersifat hipotonis, sehingga air akan mengalir dari luar ke dalam sampai keduanya bersifat isotonis.
Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel, jika dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput semipermiabel ditempatkan dua Iarutan glukosa yang terdiri atas air sebagai pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan dipisahkan oleh selaput selektif permeabel, maka air dari larutan yang berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa yang konsentrainya tinggi melalui selaput permeabel. jadi, pergerakan air berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju kelarutan yang konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan vang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel dikatakan .sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel dikatakan sebagai larutan hipotonis.

III.   ALAT DAN BAHAN
·      Alat :
1.  Wadah
2.  Timbangan
3.  Neraca
4.  Kertas
·      Bahan :
1.  Kentang
2.  Wortel
3.  Aquades
4.  Larutan garam 5%, 10%, dan 15%
5.  Larutan gula 5%, 10%, dan 15%


IV.   CARA KERJA
1.  Mengupas kulit kentang dang wortel.
2.  Memotong kentang dan wortel dengan ukuran kurang lebih 2 × 1 cm sebanyak 4 potong. Saat mengupas kentang dan wortel upayakan jangan sampai terkena air atau cairan apa pun.
3.  Menimbang berat awal potongan kentang dan wortel dan catat hasilnya.
4.  Menyiapkan larutan gula dan garam masing-masing 5%, 10%, dan 15%.
5.  Memasukkan potongan kentang dan wortel secara bersamaan ke dalam masing-masing wadah yang sudah diberi larutan gula dan garam 5%, 10%, dan 15%.
6.  Mendiamkan potongan kentang dan wortel selama 15 menit.
7.  Setelah 15 menit potongan kentang dan wortel ditiriskan di atas kertas. Lalu timbang kembali potongan kentang dan wortel dan catat hasilnya.

V.   HASIL PENGAMATAN
1.  Larutan gula
Bahan
Berat awal (gr)
Berat akhir (gr)
Larutan 5%
Larutan 10%
Larutan 15%
Aquades
Kentang
Air : 1,4



1,5

5% : 2,6
2,5




10% : 1,7

1,7



15% : 1,7


1,7

Wortel
Air : 1,3



1,4

5% : 1
1




10% : 1,3

1,2



15% : 1


0,9

2.  Larutan garam
Bahan
Berat awal (gr)
Berat akhir (gr)
Larutan 5%
Larutan 10%
Larutan 15%
Aquades
Kentang
Air : 1,6



1,7

5% : 1,4
1,3




10% : 1,8

1,6



15% : 1,2


1

Wortel
Air : 1,3



1,4

5% : 1,3
1,3




10% : 1,5

1,4



15% : 1,1


1,1


VI.   PEMBAHASAN
Kentang yang dimasukkan ke dalam air biasa (aquades) selama 15 menit mengalami peningkatan massa di mana kentang yang sebelum direndam air biasa beratnyanya lebih kecil dibandingkan setelah direndam dengan air biasa. Misalnya berat awal kentang sebelum direndam air biasa adalah 1,6 g, tetapi setelah direndam air beratnya berubah menjadi 1,7 g. Jadi, kentang mengali peningkatan massa sebesar 0,1 g. Hal ini terjadi karena air bersifat hipotonis terhadap sel kentang. Kentang yang dimasukkan ke dalam larutan gula 5% mengalami penurunan berat. Hal ini terjadi karena perpindahan air secara osmosis dari sel-sel kentang keluar menuju ke larutan. Perpindahan air ini terjadi karena sel-sel kentang hipotonis terhadap larutan gula yang hipertonis. Pengurangan berat bergantung pada konsentrasi larutan. Semakin hipertonis larutannya, maka semakin banyak pengurangan beratnya. Sedangkan kentang yang dimasukkan ke dalam larutan 10% dan 15% tidak mengalami penurunan berat. Pada kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam 5%, 10%, dan 15% juga mengalami penurunan berat. Misalnya berat awal kentang untuk larutan garam 5% adalah 1,4 g setelah dimasukkan ke dalam larutan 5% tersebut, berat kentang mengalami penurunan berat menjadi 1,3 g. Hal ini juga terjadi pada kentang yang dimasukkan ke dalam larutan 10% dan 15%.
Wortel yang dimasukkan ke dalam aquades mengalami peningkatan massa seperti halnya pada kentang, di mana wortel yang sebelum direndam air biasa beratnya lebih kecil dibandingkan setelah direndam dengan air biasa. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula dan garam 5% tidak mengalamai perubahan massa. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula dan garam 10% mengalami penurunan berat. Misalnya pada wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula 10% berat awalnya 1,3 setelah dimasukkan beratnya menjadi 1,2 g. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula 15% mengalami penurunan berat, yaitu 1 g menjadi 0,9 g. Sedangkan wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam 15% tidak mengalami penurunan berat.

VII.   KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa kentang dan wortel yang direndam dalam air selama 15 menit mengalami peningkatan berat. Kentang yang dimasukkan ke dalam larutan gula 5%, 10%, dan 15% mengalami penurunan berat. Tetapi karena kurangnya penelitian yang dilakukan, wortel yang dimasukkan ke dalam larutan gula 10% dan 15% tidak mengalami penurunan berat. Kentang yang dimasukkan ke dalam larutan garam 5%, 10%, dan 15% mengalami penurunan berat. Wortel yang dimasukkan ke dalam larutan garam dan gula 5%, 10%, dan 15% ada yang mengalami penurunan dan ada yang tetap.




                                                                                  Kebumen, 4 September 2012,
                                                                                         Praktikan,




                                                                                        Nana Yuliana

Popular Posts